Mahasiswa Teknik Kimia Unila Juara I RFEC 2013 se-Asia Tenggara
(Unila) : Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unila. Tim mahasiswa yang terdiri atas Nofra Hardiko Sahputra dan Dedi Irawan di bawah dosen pembimbing Heri Rustamaji S.T., M.Eng. berhasil mendapatkan Juara I (1st winner) pada Regional Future Energy Challenge (RFEC) 2013 untuk kategori Problem Solving Competition.
Nofra Hardiko Sahputra dan Dedi IrawanSementara itu, Juara kedua diperoleh tim asal Malaysia (Universiti Teknologi Petronas), dan Juara III diperoleh oleh tim dari Institut Teknologi Bandung. Acara Grand Final dilaksanakan pada 26—27 April 2013 di gedung LABTEK-VI ITB. Pengumuman pemenang diadakan di Hotel Aston Tropicana, Cihampelas, Bandung, sekaligus GrandSeminar yang bertemakan “Energy Mix For The Future: Potentials, Risk, and Beyond”.
Regional Future Energy Challenge (RFEC) 2013 merupakan kompetisi tertinggi dan tertua tingkat mahasiswa untuk disiplin ilmu teknik kimia yang diikuti oleh mahasiswa regional se-Asia Tenggara. RFEC 2013 kali ini mengusung tema “Energy Mix For The Future: Potentials, Risk, and Beyond”.
RFEC 2013 terdiri dari tiga kategori yaitu Plant Design Competition dengan tema“Designing Economically Beneficial Aviation Biofuel Plant to Create Carbon Neutral-Cycle”, Problem Solving Competition dengan tema “Optimizing of Avtur in Fractionator 211/212 V-14 HC Unibon PT Pertamina RU-II Dumai”, dan Poster Competition dengan tema “Energy Mix For The Future: Potentials, Risk, and Beyond”.
Teknik Kimia Universitas Lampung mengirimkan satu tim untuk kategori Problem Solving, yaitu Nofra Hardiko Sahputra dan Dedi Irawan. Setelah melewati tahap seleksi abstrak dan seleksi laporan akhir, tim dari Universitas Lampung lolos ke babak Grand Final 3 besar.
Melalui kompetisi yang cukup ketat di Grand Final, dari babak presentasi, babak debat dan tanya jawab dengan juri yang harus disampaikan dalam bahasa Inggris, tim dari Unila mampu merebut juara 1 dengan mengungguli Universiti Teknologi Petronas (Malaysia) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Topik problem solving dalam kompetisi ini merupakan persoalan nyata yang ada di PT Pertamina, Refinery Unit (RU) II Dumai. Sehingga hasil kajian dari para peserta akan menjadi pertimbangan bagi PT Pertamina untuk mengoptimasi pabrik, baik dari sisi teknis maupun ekonomis.
Heri Rustamaji yang juga hadir mendampingi tim dalam acara Grand Final (26/4/2013) lalu berharap prestasi ini akan memicu para mahasiswa Unila umumnya dan mahasiswa Teknik Kimia khususnya agar lebih berprestasi dan mampu mengharumkan nama Unila di tingkat nasional maupun regional.[]
